Jakarta, 4 juni 2013
Pengertian
Metode Ilmiah metode dapat
diartikan sebagai sebuah cara, yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk
mencapai maksud dan tujuan tertentu. Ilmiah berarti bersifat ilmu; secara
ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Definisi metode
menurut beberapa ahli :
1.
Rothwell
& Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan
informasi.
2.
Titus,
metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk
menegaskan bidang keilmuan.
3.
Macquarie, metode
adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana
tertentu.
4.
Wiradi,
metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun
secara sistematis (urutannya logis).
5.
Almadk
(1939), metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran.
6.
Ostle
(1975), metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu
interelasi.
7.
Drs. Agus M.
Hardjana, metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak
dicapai.
8.
Hebert Bisno
(1969), metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat
diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang
disiplin dan praktek.
9.
Max Siporin
(1975), metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan
tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
10.
Rosdy Ruslan
(2003:24), metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
dan termasuk keabsahannya.
11.
Nasir
(1988:51), metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai
bahan ilmu yang bersangkutan.
Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode berkaitan dengan masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi dasar
metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa
metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena
alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Karakteristik
Metode Ilmiah
·
Bersifat
kritis / analitis, maksudnya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
·
Bersifat
logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat
secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
·
Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan
kondisi yang sama pula.
·
Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan
teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
·
Bersifat
empiris, artinya metode yang digunakan berdasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
a. Perumusan
masalah
Perumusan
masalah adalah langkah awal dalam melakukan kegiatan ilmiah. Perumusan masalah
berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan objek tersebut. Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika
kita tertarik pada sesuatu hal. Pada saat kita tertarik pada sesuatu, sering
timbul pertanyaan dalam pikiran. Perumusan masalah merupakan langkah untuk
mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas
batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Menetukan
Hipotesis
Hipotesis
merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan
hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan
oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.
c. Pengujian
Hipotesis
Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan
berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang
dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan
kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang
relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat
bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
d. Penarikan
kesimpulan
Penarikan
kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak
atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan
ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni
mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah
sebelumnya serta telah teruji kebenarannya.
0 komentar:
Posting Komentar