Pengertian
Pasar
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
Unsur-unsur pasar meliputi konsentrasi, differensiasi produk, ukuran perusahaan, hambatan masuk, dan integrasi vertikal serta diversifikasi.
1.Pasar Persaingan
Dalam teori ekonomi mikro, struktur pasar dibagi dalam empat macam bentuk (Paul A. Samuelson, 1995 p. 193-194), yaitu:
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar
persaingan sempurna adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah
pembeli dan penjual yang sangat banyak. Banyak pesaing. Bila produsen
pada pasar persaingan ingin mendapat keuntungan atau profit maksimum,
tidak bisa dilakukan, karena harga ditentukan oleh pasar. Produsen
hanya sebagai price taker.
Profit
maksimum atau P maks tercapai pada tingkat
produksi dimana MR = MC.
Untuk
mencapai keseimbangan Jangka Pendek, ada 2
(dua) kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan pada pasar
persaingan sempurna ini, yaitu:
1)
Perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau
berproduksi sampai batas MC=MR,dengan tujuan mendapatkan
laba maksimum. MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue),
pada pasar persaingan sempurna MR=AR=P-
2)
Bila tidak memungkinkan alternatif 1 diatas, karena harga tergantung
pasar, maka perusahaan akan berusaha untuk beroperasi atau
berproduksi sampai batas AVC=MR, dengan tujuan
meminimumkan kerugian. Kerugian yang diderita adalah sebesar Q kali
AFC.
Untuk
mencapai keseimbangan Jangka Panjang, dan menjaga agar
tetap bertahan (exist) makapaling tidak ada 3
(tiga) hal yang harus dilakukan perusahaan pada pasar
persaingan sempurna ini, yaitu:
1)
Perusahaan haus beroperasi atau berproduksi ssebaik mungkin
(as best as possible) dengan tujuan agar dapat
beroperasi dengan optimal. Tetap diusahakan beroperasi pada saat
MR=AR=P –> untuk ini perlu diusahakan
biaya marjinal jangka panjang mendekati biaya marjinal jangka penndek
(SMC=LMC)
2)
Jangan sampai mengalami kerugian yang membuat usaha berhenti.
Hal ini diusahakan agar perusahaan dapat mengganti berbagai
peralatan produksi yang sudah tidak layak, namun diusahakan
agar biaya rata Rata perunit jangan sampai
melebihi harga jual –> ATC= P
3)
Mencari alternatif usaha yang baru, sehingga dapat menikmati
keuntungan optimal dalam jangka pendek selanjutnya. Karena usaha
yang dijalankan saat ini sudah tidak mungkin lagi menghasilkan
laba ekonomis.
Contoh
pasar persaingan sempurna antara lain, yaitu pasar hasil-hasil
produksi pertanian, pasar industri kerajinan tangan oleh rakyat,
pasar tenaga kerja pelaksana, bursa efek, pasar uang dan pasar modal,
barang konsumsi hasil industri rumah tangga dan sebagainya.
Pasar
Persaingan Tidak Sempurna
Pasar
persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri
dari produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu
mengendalikan harga output di pasar.
Terdapat
tiga model umum di pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar
monopoli, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.
2.Pasar
Monopolistik
Pasar
persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang sangat mirip
dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar
persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat
perbedaan-perbedaan pada produknya (differensiasi produk)
dibandingkan produsen lain.
Pasar
monopolistik adalah pasar dengan produsen sangat banyak, hanya saja
produk yang dihasilkan berbeda (tidak seragam), atau unik.
Banyak pesaing, namun produknya berbeda beda. Bila produsen
pada pasar persaingan ingin dapat keuntungan atau profit maksimum,
masih bisa dilakukan, karena harga dapat dipengaruhi oleh produsen.
Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit
maksimum atau P maks tercapai pada tingkat
produksi dimana MR = MC.
Untuk
mencapai keseimbangan Jangka Pendek, perusahaan
pada pasar persaingan monopolistik ini, yaitu: Perusahaan akan
berusaha untuk beroperasi atau berproduksi sampai batas
MC=MR, dengan tujuan mendapatkan laba maksimum
–> MC (Marginal Cost), dan MR (Marginal Revenue), pada berbagai
bentuk pasar (termasuk pasar persaingan monopolistik).
Contoh
pasar persaingan monopolistik antara lain, yaitu pasar obat-obatan,
pasar barang ritel seperti sabun, shampoo, pasta gigi, kosmetik, dan
sebagainya. Di Indonesia, pasar kosmetik dikuasai oleh beberapa
produsen yaitu Sari Ayu dan Mustika Ratu. 2). Pasar
Monopoli
Di
pasar ini, hanya ada satu produsen. Tidak ada pesaing, dipasar
sendirian. Bila produsen yang monopolis ingin dapat
keuntungan atau profit maksimum, bisa dilakukan dengan jalan
menurunkan supply, sehingga harga jual menjadi meningkat.
Produsen dapat bertindak sebagai Price Setter.
Profit
maksimum atau P maks tercapai pada tingkat
produksi dimana MR = MC.
Kerugian
masyarakat karena Pasar Monopoli:
a.
Berkurang atau memburuknya efisiensi dan daya saing ekonomi nasional
b.
Berkurang atau hilangnya sebagian kesejahteraan masyarakat
Pemerintah
sebagai eksekutif penyelenggara negara, bertugas melindungi
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat..Berkaitan dengan pasar
monopoli ini, yang dirugikan adalah masyarakat konsumen, dan Ekonomi
nasional secara keseluruhan, maka pemerintah perlu
melakukan langkah mempengaruhi pasar (market
intervention), melalui:
a.
Penetapan harga tertinggi (Ceiling Price)
b.
Menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa (distribution
channel)
Manfaat
dari Pasar Monopoli:
a.
Monopoli untuk menekan biaya produksi
b.
Monopoli untuk menjaga penggunaan sumberdaya yang sangat
terbatas
Contoh
pasar monopoli antara lain, yaitu PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan
kebutuhan listrik di Indonesia. 3). Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah pasar dimana hanya ada beberapa
produsen. Hanya ada beberapa pesaing. Bila produsen
yang olipolis ingin dapat keuntungan atau profit
maksimum, bisa dilakukan dengan jalan berkolaborasi (kerjasama)
dengan dengan produsen lain menurunkan supply, sehingga
harga jual menjadi meningkat. Produsen dapat bertindak
sebagai Price Setter.
Profit
maksimum atau P maks tercapai pada tingkat
produksi dimana MR = MC.
Terbentuknya
pasar oligopoly ini didorong oleh adanya hambatan (barriers)
untuk masuk pasar bagi pemain atau produsen baru. Hambatan untuk
masuk pasar yang dihadapi oleh pemain atau produsen baru ini, antara
lain disebabkan oleh paling tidak 2 (dua) faktor, yaitu:
1.
Besarnya Skala Ekonomis dari industri tersebut
Pada
umumnya untuk industri yang padat modal dan teknologi, seperti
industri logam dan kimia, biasanya memiliki skala ekonomis, atau
Titik Impas (Break Event Point) yang besar.
2.
Tingkat kerumitan (Kompleksitas) pengelolaan usaha yang tinggi
Karena
rumitnya pengelolaan usaha ini, baik dari segi teknologi,
jaringan usaha, pemasok dan sebagainya, menyebabkan tidak banyak
pemain atau produsen baru yang mampu masuk pasar. Hal ini menyebabkan
halangan (bariiers) untuk masuk pasar relatif
tinggi.
3.Pasar Oligopoli
Karakteristik Pasar Oligopoli:
-
Hanya ada sedikit (beberapa) jumlah produsen atau pemain dipasar
monopoli
-
Produk yang dihasilkan bisa seragam (homogeen) atau berbeda
(differentiate)
-
Relatif tinggi dan terjaganya loyalitas konsumen
-
Relatif tingginya hambatan masuk dan keluar pasar (Entry and
Exit barriers)
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan mengenai Oligopoli
antara lain:
1.
Produsen pada pasar Oligopoli dapat melakukan kerjasama dalam
mengatur penawaran (Supply) –> Ini akan
mengarah pada monopoli (melakukan kesepakatan produksi
atau harga, yang dilarang oleh UU namun hal ini
dapat terjadi, bila penegakkan hukum (Law enforcement )
dinegara tersebut tidak jalan.
2.
Masing masing produsen akan konsentrasi pada
kepentingan usahanya. Dengan demikian, maka bila salah satu produsen
melakukan kebijakan produksi, atau harga, maka
selanjutnya bisa terjadi :
-
Perusahaan lain tidak bereaksi (dengan cara yang sama),
namun tetap kosentarasi dengan pasarnya
-
Ditanggapi oleh produsen lain, dalam rangka
mempertahankan pangsa pasarnya. Hal ini
membuat kurva Marjinal Revenue (MR) menjadi patah –>
Akan membentuk KINKED CURVE DEMAND
Model
Analisis Perilaku Pasar Oligopoli:
Pada
pasar oligopoli berlaku prinsip: Bila salah satu perusahaan di
pasar oligopoli ini membuat kebijakan bisnis yang baru (produksi,
harga, promosi dan sebagainya), maka Perusahaan atau pemain
lain akan berreaksi atau melakukan langkah serupa untuk
mempertahankan pangsa pasar (market share) nya. “Strategic
behavior of Oligopolist: Actions taken by firm in oligopolistic
market to plan for and react to competition from rival
firms”.
Dalam
menganalisis pasar Oligopoli ini, sering digunakan
pendekatan teori permainan (Game Theory), misalnya
:Prisonner dilemma. teori pengambilan keputusan dengan
menggunakan kriteria tertentu (decision theory).
Dalam
teori ekonomi mikro, model oligopoli dibagi dalam dua jenis, yaitu:
1)
Oligopoli non-kolusif. Terdiri dari model cournot, model bertrand,
model chamberlain, model sweezy, dan model stackelberg.
2)
Oligopoli kolusif. Terdiri dari kartel dan kepemimpinan harga. (A.
Koutsoyyianis, 1975:216-253)
Contoh
pasar oligopoli antara lain, yaitu di Indonesia terdapat dengan mudah
dijumpai pasar semen, pasar layanan operator selular, pasar otomotif,
dan pasar yang bergerak dalam industri
berat. ————————————————————————————————————–
Kegagalan
pasar akan terjadi jika terjadi ketidak seimbangan pasar, sehingga
produksi dan konsumsi berada di bawah tingkat keseimbangan pasar,
maka surplus sosialnya (Produsen dan Konsumen surplus) tidak oprimal.
Hal ini dapat terjadi karena behaviour dari pelaku ekonomi yang
cenderung memaksimalkan laba (profit) nya sehingga akan mengakibatkan
berkurang atau bahkan hilangnya surplus sosial. Dan ini merugikan
kepentingan publik.
Bila
kegagalan pasar terjadi, maka diperlukan intervensi pemerintah dalam
bentuk:
Menetapkan
harga terendah (Floor price): Untuk melindungi produsen.
Menetapkan
harga tertinggi (Ceiling price): Untuk melindungi konsumen.
Mengenakan
pajak, maupun pemberian subsidi.
Seperti
yang sudah disebutkan tadi, bahwa peraturan pemerintah memegang
peranan penting dalam mempengaruhi struktur pasar dan perilaku
masyarakat.
Sumber
:
1.
Noor, Henry Faizal. Ekonomi Manajerial. Raja Grafindo Persada dan
Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI. Mei 2007.
2.
Economics : Byrn Stone; Scott, Foresman and Company, Glenview,
England.
0 komentar:
Posting Komentar