Definisi
Ekonomi Manusia
dan ekonomi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Cobalah
perhatikan lingkungan sekitar kita. Setiap pagi banyak orang yang
melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika kita
membaca Koran dan melihat berita di televisi, kita akan menemukan
banyaknya masalah ekonomi yang sedang dihadapi suatu Negara. Sebagai
contoh, penurunan tingkat suku bunga, perdagangan bebas, inflasi dan
sebagainya. Tentu saja tidak semua masalah yang dihadapi di dunia ini
adalah masalah ekonomi. Tetapi, masalah non-ekonomi tersebut juga
memiliki dimensi ekonomi. Jadi sebenarnya apakah pengertian dari
ekonomi dan apakah penyebab munculnya ekonomi? Ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas). Atau dapat dikatakan bahwa ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Setiap manusia
membutuhkan makanan, minuman, pakaian, hiburan, dan lain sebagainya.
Semua kebutuhan ini digunakan untuk dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Namun, tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Hal
ini terjadi karena sifat manusia yang tidak akan pernah puas akan
segala sesuatu yang dimilikinya, dan sumber daya yang ada tidak akan
cukup untuk memenuhi semua kebutuhan manusia tersebut. Keterbatasan
sumber daya inilah yang kemudian kita kenal sebagai kelangkaan, dan
menuntut manusia untuk mengatasi masalah tersebut agar segala
kebutuhannya dapat tetap terpenuhi. Cara – cara manusia dalam
mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan itulah yang akhirnya
memunculkan sebuah ilmu baru yang bernama ilmu ekonomi. Metodologi
Ekonomi Sering
disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis
fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain
dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General
equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua
metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua
makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya
terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam
menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah. Masalah
pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga 1.
Masalah pokok ekonomi Pendefinisian masalah pokok ekonomi terdapat 2
pendifinisian, aliran klasik dan modern, dimana memiliki perbedaan
yang cukup signifikan. berikut jelaskan kedua aliran tersebut 1.
Menurut Aliran Klasik Ekonomi klasik diwakili oleh ADAM SMITH.
Menurut ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat
digolongkan kepada 3 permasalahan penting yaitu masalah
produksi,masalah distribusi, dan masalah konsumsi. 1. Masalah
Produksi Untuk mencapai kemakmuran, baranng-barang kebutuhan harus
tersedia ditengah masyarakat, karna masyarakat sangat hitrogen, maka
barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul
permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus
diproduksi. 2. Masalah Distribusi Agar barang atau jasa yang di
hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan
prsarana distribusi yang baik. 3. Masalah Konsumsi Barang hasil
produksi yang telah didistribusikan kpd masyarakat idialnya dapat
dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. 2. Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modrn sepakat bahwa dengan sumberdaya yang
tersedia, pling sedikit ada 3 masalah pokok yang dihadapi setiap
perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek
ekonomi. 2. Pengaruh mekanisme harga Krisis finansial global yang
terjadi sejak akhir tahun 2007 telah menyebabkan perlambatan ekonomi
global secara bertahap. Diperkirakan daya beli masyarakat menurun.
Banyak pihak mengatakan bahwa krisis hanya terjadi pada negara maju
seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat bahwa
sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing
market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan
negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan,
pasti akan berdampak terhadap permintaan barang-barang dari
negara-negara yang sedang tumbuh (emerging countries). Tentu hal ini
akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha,
khususnya industri. Harapan untuk segera terlepas dari himpitan
krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan
merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang
terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin
terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah.
Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa
Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan.
Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus
menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku
bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat
dijadikan sebagai barometer. 2. Sistem Perekonomian Sistem Ekoomi
dapat di bagi menadi 4 bagian yaitu : A. Sistem
Ekonomi Tradisional Tujuan
dari sistem ekonomi ini adalah mempertahankan tradisi yang terjadi
turun temurun, dengan mengabaikan apa yang harus dilakukan dan untuk
apa dilakukan. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional ini adalah:
1) Teknologi masih sederhana. 2) Kegiatan usaha ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok. 3) Modal masih terbatas. B. Sistem
Ekonomi liberal/pasar/kapitalis Sistem
ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang biasa disebut dengan Free
Fight Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas,
dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk
melakukan kegiatan ekonomi. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi
liberal, yaitu: 1) Semua alat dan sumber produksi berada di tangan
perseorangan. 2) Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh
swasta. 3) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
C. Sistem
Ekonomi Komando/SosialisSistem
ekonomi komando/etatisme/terpusat adalah sistem ekonomi yang
pengaturan kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara. Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi komando, yaitu: 1) Semua alat dan
sumber produksi dikuasai oleh negara. 2) Kegiatan perekonomian diatur
dan dikuasai secara mutlak oleh negara. D. Sistem
Ekonomi CampuranSistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang mengambil segi positif
dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando. Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu: 1) Kesempatan kerja
penuh ( full employment) dan jasa kolektif mendapat prioritas yang
tinggi. 2) Harga tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar,
tetapi pemerintah juga ikut campur dalam menentukan kebijakan.
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi#Metodologi
http://titoblogz.wordpress.com/
0 komentar:
Posting Komentar